Kamulah yang terbaik

Lanjutan & Kedelapanbelas ♡

Setelah mandi, aku langsung berganti pakaian dan menyisir rambutku---
Seseorang mengetuk pintu dan aku sudah tahu siapa orangnya…
“Hai sayang.. susu?”
“terima kasih ibu”, sambil minum, dia membelai rambutku dan …
”Aku tak percaya bayi perempuanku tumbuh begitu cepat.” , lalu mencium keningku.
“terima kasih ibu, karena telah membuatku seperti ini” . . Lalu aku memeluknya
Apa yang kamu tanyakan lagi? Hmmm ?” (dengan nada menggoda)
Ibu, aku hanya berpikir dan ibu tahu – jika aku bisa berkencan dengan seseorang---“ , aku sedikit malu saat menanyakan hal itu.. tapi
Kamu tahu, nggak apa-apa kok, yang penting kamu bisa jaga diri dan bisa seimbangin studimu.. yah nggak apa-apa, Sayang”, kata Ibu sambil menggenggam tanganku meyakinkanku bahwa semuanya baik-baik saja.
"Ayah nggak apa-apa?" tanyaku.. dan dia mengangguk. "Tentu saja sayang.. tapi kami ingin mengenalnya--- oke?"
Aku mengangguk dan tersenyum ( ..
Kamu sudah mengenalnya”
Ibu agak terkejut, aku tahu dia tahu tentang itu..
Siapa? ”, Ibu bertanya padaku dengan suara heran.
Sebenarnya aku sudah punya perasaan sama dia, Bu. Sejak aku SMA. Entahlah, tapi seiring bertambahnya usianya, perasaanku padanya sudah tumbuh sejauh ini.. dan menurutku usia tidak jadi soal, Bu....”, terus-menerus aku menjelaskan padanya.
Dia sudah berusia dua puluh tahun saat itu dan aku baru berusia lima belas tahun, dan aku tahu usia kami tidak cocok. Tapi kenapa tidak? Aku punya perasaan padanya atau haruskah aku katakan aku sudah mencintainya ---


Kedelapanbelas
-----------------
Saat aku semakin dekat dengan rumah kami, karena aku baru saja berjalan kaki sepulang sekolah .. Aku melihat ayah dan dua orang pria dari gerbang rumah kami. Aku tidak tahu dengan jelas siapa yang bersama ayah, tetapi ketika aku melihat pria yang dekat dengan pintu mobil .. Aku tahu itu dia.
Aku berjalan cepat supaya dapat melihatnya, tetapi aku terlambat karena mereka sudah saling berpamitan.
“Saya harap kalian bisa datang ”, sambil menjabat tangan mereka. Itu ayahnya.
Dia melihat ke arahku, tapi dia segera mengalihkan pandangannya dan kemudian menunduk. Aku merasa sangat malu karena dia melihatku sedang menatapnya.
Setelah berpamitan, mereka segera masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya dengan cepat.
(Menghela napas) Setidaknya aku melihatnya lagi.
Hai ayah”, aku mencium pipinya
Hai sayang, gimana sekolahnya? ”, tanyanya sambil menuntun jalan kembali ke rumah..
Tidak apa-apa, Ayah, itu keren” (tertawa)
Baguslah kalau begitu, aku akan membuatkan ramen untukmu” .. dia lalu menjentikkan jarinya dan pergi ke dapur ..
Aku tersenyum dan menuju ke kamarku… Aku sangat beruntung memiliki orang tuaku..
-------
PAGI !!
Bangun dan bersinarlah! .. Aku sangat gembira karena hari ini akhirnya aku mencapai usia legal ---
Saeng-il chukka hamnida
Saeng-il chukka hamnida
Saranghaeun Ashulli (Ashley)
“Saeng-il chukka hamnida”
Aku tidak begitu terkejut karena mereka selalu melakukan ini di hari ulang tahunku. Tapi aku sangat senang




-----
PS Saya tidak akan menambahkan perayaan pesta ulang tahun di sini untuk saat ini. Saya pikir itu sudah lewat. Jadi tunggu kabar terbaru saya. Terima kasih.
Mohon bersabar.
Aku sungguh ingin mengakhiri ini sekarang.. tapi pikiranku tak sanggup.
Saat membuat ini, hatiku benar-benar hancur .. aku ingin menangis. HAHA pokoknya hanya berbagi
Ya, begitulah. Aku cinta kalian.